Cerita Dewasa Dinda Wanita Jilbab
Terpaksa wanita berwajah cantik ini memutuskan berangkat sendiri keJakarta,untuk menghadiri Rakornas itu setelah mendapat izin dari suaminya yang berada di Luar Jawa. Semula dia hendak ikut rombongan Kader Wanita Partai lainnya yang mencarter mobil pribadi ke Jakarta,namun setelah berselisih faham dengan ,ketua rombongan kemarin yang membuatnya jengkel,wanita berjilbab ini akhirnya memutuskan untuk berangkat sendiri, agar rasa jengkel yang dirasakannya reda.
Wanita bernama Dinda ini merasa aman di jalan walaupun dia sendirian, tanpa suaminya. Dengan tubuh terbungkus jubah panjang berwarna hijau dan berjilbab putih lebar hingga menutup sampai pantatnya,Dinda berpikir siapa yang berani usil meggodaku??.
Bus terus melaju menyusuri jalan berkelok di sekitar Magelang.Hujan mulai turun sehingga bus yang ber-AC itu kian terasa dingin.Dinda' mengambil Majalah Ummi dari tas,sesaat kemudian wanita berjilbab ini tenggelam dalam lembaran-lembaran halaman Majalah untuk Muslimah itu. Menjelang kota Salatiga..Majalah Ummi edisi terbaru itupun habis terbaca.Tak sengaja Dinda' melirik ke samping teman duduknya yang sekilas nampaknya seorang pemuda.
Ups..hati Dinda tergetar ketika menyadari pemuda di sampingnya ternyata juga sedang emperhatikanya.Pemuda itu terlihat gugup ketika mata Dinda memergokinya...segera saja dia membuang muka di mata Dinda pemuda itu terlihat cukup baik dan santun..usianya mungkin sekitar 25 th an.
Sebagai seorang wanita bersuami yang telah matang berusia 32 th dengan tiga orang anak, Dinda hanya tersenyum melihat kegugupannya. "Mau ke Jakarta dik?'tegur Dinda mengawali pembicaraan..Pemuda itu menoleh dan tersenyum,lantas mengangguk..kemudian dia balik bertanya dengan pertanyaan yang sama kepada Dinda.
Entah mengapa kemudian Dinda menjadi akrab dengan teman duduknya tersebut yang walapun dia seorang laki-laki yang asing,padahal Dinda bukan seorang wanita yang mudah akrab dengan laki-laki lain sebagaimana Kader Wanita Partai lainnya.
Akhirnya Dinda mengetahui pemuda itu bernama Robby,seorang Mahasiswa di Yogya..tapi ada perlu sebentar ke Jakarta sehingga dia berada di bus ini,wajahnya ganteng dan sangat simpatik. Dalam perbincangan itu,entah mengapa diam-diam Dinda membandingkan Robby dengan Mas Imam, suaminya yg sejak setengah tahun lalu berada di Luar Jawa.
Dinda melihat tubuhnya sama dengan suaminya,atletis dan tegap namun kalau wajah Robby lebih ganteng dan kulitnya lebih bersih dan putih dibanding suaminya.Bahkan dengan dada berdesir,Dinda akhirnya menyadari kalau wajah Robby mirip sekali dengan bekas pacarnya dahulu sebelum dia mengikuti kajian dan akhirnya menjadi Kader Partai dengan jilbab lebar dana pakaian rapat menutup sekujur tubuhnya.
Selama ini,Dinda memang merasa kesepian,setelah hampir 7 bulan ditinggal suaminya ke Luar Jawa.Walaupun 3 anaknya dapat menghiburnya, tapi Dinda adalah seorang wanita yang masih relatif muda sehingga hasrat biologisnya seringkali mengganggu wanita berwajah cantik ini.
Hanya karena dia menyadari dirinya sebagai wanita berjilbab sekaligus Kader Wanita Partai , hasrat biologisnya tidak menyebabkan jatuh dalam perzinaa. Namun saat ini Dinda merasa terguncang dengan kehadiran Robby yang mirip sekali dengan bekas pacarnya dulu.
Saat ini, seolah Dinda berada di masa awal-awal kuliah dulu,saat pertama kali jatuh cinta dan erpacaran. Sebenarnya Dinda masih mencintai bekas pacarnya itu, hanya karena dia ikut kajian Tarbiyah yang membuat dia memutuskan hubungan dengan pacarnya.
Pacarnya yang sangat kecewa dengan diputusnya hubungan kemudian memilih ke Amerika dan melanjutkan kuliah di sana sementara Dinda kian aktif dalam Kajian kemudian menikah dengan salah seorang anggota Kajian tersebut dan akhirnya menjadi Kader Wanita Partai seperti sekarang ini.
Wanita berusia 32 tahun ini bagaikan kupa keadaan dirinya ketika berbincang kian akrab dengan Robby. Ketika berulangkali mahasiswa ini memuji kecantikan wajahnya, Dinda menjadi salah tingkah. Kader Wanita P ini merasa tersanjung dengan pujian Robby, sebagimana pacarnya dahulu sering menyanjungnya.
"Ah dik Robby,Mbak udah tua.."desis Dinda dengan wajah terasa panas mendengar pujian itu walaupun dalam hati Dinda merasa senang.
"Bener kok mbak..mbak begitu cantik, manis apalagi pakai jilbab seperti ini,jadi kian anggun beruntung deh yang jadi suami Mbak.."kata Robby seraya lekat memandang wajah Kader Wanita P ini "Aihh..dik Robby..udah..udah"seru Dinda gemas,dan tanpa sadar jemari wanita berjilbab ini mencubit lengannya yang membuat Robby meringis.
Namun sesaat Dinda kemudian tersadar,kalau dia adalah seorang wanita bersuami,apalagi dia adalah seorang Kader Wanita P yang mengenakan jilbab. Wajah Dinda terasa memanas ketika wanita berjilbab ini melihat Robby tersenyum-senyum setelah dicubit.
"Jari mbak Dinda...halus..lentik.."desisnya sambil tersenyum..namun Kader Wanita P ini tak lagi menanggapinya.Dinda mulai merasa dia mendapat pengaruh aneh dari pemuda di sampingya itu, sehingga dia begitu mudahnya akrab dengannya, atau mungkin kemiripan wajah Robby dengan bekas pacarnya dulu yang membuat Dinda bagaikan hanyut.
Pukul 9 malam,bus yang Dinda tumpangi telah masuk kota Tegal.Hujan begitu deras di luar bus menimbulkan suara deru yang cukup keras.Wanita berjilbab ini melihat seluruh penumpang bus malam ini telah tertidur lelap,kecuali sopir bus dan konduktur yang dilihatnya tengah bercakap-cakap jauh di depan sana.
Dinda melirik ke sebelah,ibu muda ini melihat Robby pun telah tertidur dengan pulasnya, bahkan tubuhnya miring menghadap ke ara Dinda. Tanpa sadar, Dinda kembali menikmati kegantengan wajah anak muda yang mirip sekali denganpacarnya yang dulu.
Wajah itu terlihat semakin menarik saat terlelap pulas seperti ini. Dengan sedikit menggigit bibir, Dinda mengamati Robby dari rambutnya, wajahnya dan terus tubuhnya yang terbungkus jaket almamater kampusnya.Tapi sesaat kemudian,darah Dinda terkesiap saat mata wanita berjilbab ini menatap celana yang dipakai anak muda ini...
"Ihh!!" desis wanita berjilbab ini kaget ketika Dinda melihat ternyata restluiting celana Robby kini terbuka,padahal posisinya bersandar di kursi dengan menghadap ke arah Dinda.
Badan wanita berjilbab ini gemetar dengan mata membelalak lebar ketika menyadari Robby ternyata tidak memakai celana dalam di balik jeans yang dipakainya,sehingga mata Kader Wanita P ini membentur batang kemaluan Robby yang terlihat jelas dari restluting yang terbuka itu.
Dinda memalingkan pandangannya dengan nafas yang mulai memburu dan dada yang beredegup kencang..Dinda memejamkan matanya rapat-rapat berusaha mengusir bayangan yangdilihatnya tadi,namun justru ingatanya kembali saat dia berpacaran dahulu ketika dia diminta oral sex oleh
pacarnya.
Semakin lama justru bayangan itu yang lebih menguasai dirinya. Perlahan Dinda memalingkan wajahnya kembali,sesaat memandang wajah Robby yang masih pulas kemudian mata Kader Wanita P ini kembali menikmati batang penis anak muda ini yang terlihat jelas dari restluting jeans yang terbuka itu.
Dinda melihat Penis Robby dalam keadaan tegang dan mengeras yang membuatnya gemetaran .. baru pertama kali ini Kader Wanita P ini melihat batang penis laki-laki selain milik suami dan bekas pacarnya...birahi wanita berjilbab ini mulai terpancing saat menyadari penis milik Robby berukuran lebih besar dan panjang dibanding milik suaminya atau bekaspacarnya dulu..dan Dinda semakin gemetaran ketika tiba-tiba Robby menggeliat dalam tidurnya yang membuat jeans yang telah terbuka restlutingnya itu kian lebar terbuka.
Dinda nyaris terpekik kecil,ketika wanita berjilbab ini melihat setelah jeans itu kian terbuka, penis Robby justru tersembul keluar..seakan akan memamerkan keperkasaannya kepada wanita berjilbab yang cantik ini.
Setelah beberapa saat berusaha untuk memalingkan dari pandangan yang menggetarkan jantungnya akhirnya saat mata Dinda nanar memandang penis yang mengagumkan itu.Penis Robby yang tegang keras dengan otot yang melingkari pada batang yang besar dan panjang itu kian menambah kesan perkasa, membuat Dinda semakin gemetar.
Ujung kemerahan penis itu terlihat mengkilat-kilat sementara daripangkal penis itu nampak tersembul bulu-bulu kemaluan yang tercukur rapi. Tanpa sadar mata Kader Wanita P ini justru menikmati penis mahasiswa di sampingnya itu.
Beberapa saat kedua mata Dinda menikmati penis Robby yang telanjang di depannya itu sebelum wanita berjilbab ini akhirnya membuang muka ke luar jendela bus dengan wajah yang terasa panas,
Badan Kader Wanita P ini terasa panas dingin gemetaran dan nafasnya mulai tersengal,sementara kemaluan Dinda juga mulai terasa gatal. Dinda memejamkan mata berusaha menekan birahi yang mulai menyerangnya..Ouhhhh Hujan yang deras mengguyur bus yang dinaiki Dinda membuat suasana bus ber Ac itu kian dingin,namun justru badan wanita berjilbab ini terasa panas.
Baru sejenak Dinda memejamkan mata,mendadak wanita berjilbab ini dikejutkan oleh elusan yang merayap di pahanya.Dinda membuka mata dengan releks,namun sedetik kemudian Kader Wanita P ini membeku bagaikan menjadi patung es..ketika menyadari tangan yang merayap dipahanya adalah tangan pemuda di sampingnya..badan wanita muda ini menjadi kejang ketika tangan kanan Robby mengelus perlahan pahanya yang masih tertutup jubah hijau yang dikenakannya,sementara Dinda melihat Robby masih terlelap.
Entah kenapa, Dinda hanya mampu menggigit bibir,ketika tangan Robby mulai nakal melepas kancing jubah yang dikenakannya pada bagian perut, (karena kebetulan bentuk jubah yang dipakai Dinda adalah jubah dengan kancing depan ke bawah),sehingga beberapa kancing jubah yang dikenakan Kader Wanita P inipun terlepas.
Badan Dinda kian menggigil,ketika tangan Robby mulai menyusup di balik jubah yang dikenakannya..perlahan wanita berjilbab ini merasakan tangan pemuda itu mengelus perutnya beberapa kali.
Lantas Kader Wanita P ini merasakan tangan itu pemuda ini bergerak mengelus bagian bawah perutnya sampai wanita ini merasakan celana dalam yang dipakai wanita berjilbab ini tersentuh oleh jari jari tangan Robby Ingin rasanya Dinda menepis tangan laki-laki kurang ajar yang tengah menggerayangi daerah terlarang wanita berjilbab ini itu,
Namun entah mengapa semuanya terasa beku, tubuhnya hanya mampu menggigil menahan birahi ketika tangan Robby mengelus-elus selangkangannya yang masih terbungkus celana dalam hingga ke duburnya.
Beberapa kali Dinda merasakan kemaluannya yang masih terbungkus celana dalam itu dielus- elus tangan Robby dan diremas-remasnya lembut.Tanpa sadar Dinda justru membuka kedua pahaku kian lebar sehingga tangan Robby kian leluasa menggerayangi kemaluannya yang masih tertutup celana dalam itu beberapa lama.
Dinda mulai mendesah perlahan,ketika tangan Robby terasa menyusup ke balik celana dalam yang dikenakannya lantas menarik-narik rambut kemaluannya yang tumbuh lebat tak tercukur...jemari tangan Robby menyusuri gundukan bukit kemaluan wanita berjilbab ini kian ke bawah hingga sampai celah liang kemaluannya..
Kader Wanita P nyaris histeris menahan nikmat ketika bibir liang kemaluannya itu diusap pelan oleh jemari tangan Robby.Sekian lama daerah tersebut tak tersentuh tangan laki-laki,namun kini diusap oleh tangan laki-laki yang bukan suaminya.
Rasa birahi ternyata telah membutakan kenyataan bahwa tangan laki-laki yang tengah menyentuh kemaluanku bukanlah suaminya..justru Dinda mulai menggelinjang saat jemari tangan Robby mengelus-elus perlahan bibir kemaluannya beberapa saat lantas wanita berjilbab ini merasakan bibir kemaluannya itu dibukanya dan jemari tangan Robby pun segera melesak ke dalam liang kemaluan yang telah mengeluarkan tiga orang anak.
Tubuh Dinda gemetaran dan mulutnya mendesah saat kemudian kelentit dalam kemaluannya disentuh oleh jemari tangan Robby lantas dipilinnya lembut membuat Kader Wanita P ini nyaris terlonjak dari tempat duduknya..
"Ohh..enaaak..sshhh"'desah Dinda lirih dengan tubuh menggelinjang.Tanpa disadarinya kedua tangan wanita berjilbab ini juga meremas-remas buah dada yang masih terbungkus pakaian dan jilbab sehingga membuat kusut jilbab putih lebar yang dikenakan Kader Wanita P ini.
Dinda tak lagi menghiraukan keadaan bus yang dia tumpangi dan statusnya sebagai Kader Wanita P yang berjilbab serta bersuami Yang dirasakan Kader Wanita P ini adalah kenikmatan yang menjalar ke sekujur tubuhnya,oleh jemari tangan Robby di liang kemaluannya. "Ahh..sshh...dik Robbya..jangaaan"rintih Dinda lirih namun terasa nikmat luar biasa.
Tubuhnya menggelinjang di kursi bus yang masih tetap melaju itu. Untunglah hujan begitu deras sepanjang perjalanan,sehingga desahan dan rintihan wanita berjilbab ini tertelan gemuruh oleh hujan di luar.
Sembari menggeliat menahan kenikmatan yang dirasakannnya,mata Dinda melirik ke wajah Robby.Namun betapa terkejutnya aku ketika melihat ternyata pemuda ini sedang tersenyum-senyum memandangnya penuh birahi dengan nafas yang memburu.
"Robby!!"pekik Dinda lirih aget."jangaan..ohhh..dik robby..jangaan" Namun Robby tak menghiraukan pekikan Kader Wanita P ini.justru wanita ini merasakan jari-jari tangan Robby kian dalam memasuki liang kemaluannya.
Jubah hijau yang dikenakan Dinda tampak menggelembung di bagian selangkangan oleh tangan Robby.Tangan yang terlihat kukuh itu,hanya tampak setengah lengan,sementara telapak tangan dan sebagian lengannya hilang menyusup ke balik jubah yang dikenakan Kader Wanita P ini,bahkan ke balik celana dalam yang dikenakannya.
Dinda menjadi semakin kian gila,ketika dirasakannya jari-jari tangan Robby menyentuh dinding liang kemaluannya itu..rasa nikmat yang luar biasa terasa di sekujur tubuh Kader Wanita P ini yang membuatnya kian tersengal.
Dinda merasakan bagian terlarangnya kian berdenyut- denyut seiring gerakan pinggulnya yang menggeliat penuh nikmat. "ohh ..jangaaaan... jangaan..dik..."desah Dinda lirih.Kader Wanita P ini masih menyadari bahwa dia berada di bus umum sehingga Dinda takut di ketahui penumpang lainnya.
Namun derasnya hujan dan posisi tempat duduk mereka tanpa penumpang lainnya di bagian belakang ,membuat kekurang ajaran Robby ini leluasa dinikmatnya.
Kader Wanita P ini hanya pasrah dalam kenikmatan,ketika bagian terlarangnya itu diobok-obok Robby dengan tangannya.Mata wanita berjilbab ini merem melek menahan kenikmatan yang luar
biasa dalam kemaluannya itu.Hanya desahan lirih penuh nikmat dan gelinjangan tubuh yang kian liar di bangku bus malam ini.
Dinda hampir mencapai puncak kenikmatanku ,ketika mendadak kepalanya yang berjilbab di tarik Robby ke arahnya .Belum hilang kagetnya ,Robby telah menekan kepala Kader Wanita P ini ke arah selangkangannya.
"Aih !!"jerit Dinda spontan ketika wajahnya tertarik ke arah selangkangan Robby. Dinda baru ingat kalau penis Robby tersembul keluar dari balik jeans yang dipakainya,ketika mata Kader Wanita P ini menatap sebatang penis yang besar dan panjang tegak mengeras di depan hidungnya.
Badan Dinda menggigil melihat keperkasaan penis anak muda ini.Wanita ini melihat penis Robby jauh lebih panjang dan besar dibanding penis mas Imam ataupun bekas pacarnya,dan saat ini Robby memaksanya untuk mencium dan mengulum penisnya.
Dinda menggeleng,menolak kemauan anak muda ini sehingga membuatbeberapa kali penis itu elenceng mengenai pipinya setelah Robby menekan kepalaku.Tubuh Kader Wanita P ini mengejang hebat oleh perasaan jijik dan ingin..
"jangaaan dik ..aku nggak mau...jangaaan" pinta Dinda lirih Namun Robby tak perduli,sekali lagi dia menekan kepala wanita ini agar mau menciumi penisnya.Kali ini Dinda pasrah,seakan tak punya tenaga menolak ketika kepalanya ditekan ke arah selangkangan Robby.
"Uff !!"hanya itu yang sempat keluar dari mulut Dinda,ketika batang penis yang besar dan panjang itu menyumpal mulutnya.Dinda lupa dengan rasa enggan dan jijikku ketika penis yang besar ini berada dalam mulutnya.
Dengan refleks Kader Wanita P ini menjilati penis Robby dengan lidahnya lantas menghisapnya penuh nafsu yang menggelora.Dinda tak lagi memperdulikan lagi kedaannya yang awut- awutaan dengan jilbab yang kusut.Wanita berjilbab ini hanya merasakan keasyikan menghisap penis Robby yang besar dan panjang..enaak..Kenangan ketika mengulum penis pacarnya 10 tahun lalu sekan kembali lagi.
Dalam keadaan Dinda menghisap dan menciumi penis Robby,tangan anak muda ini tetap menggerayangi liang kemaluannya dan memmbuat gerakan- gerakan ritmis seakan sebatang penis memasuki liang kemaluan wanita beranak tiga ini.
Dan Dinda pun membiarkan ketika tangan Robby yang lain menggerayangi dadanya dan meremas-remas bukit didadanya dengan penuh nafsu, yang membuat kusut jilbab putih yang dikenakan Kader Wanita P ini.
Bahkan Dinda merasakan tangan Robby yang meremas-remas dadanya itu,menyusup ke balik jilbab yang dikenakannya lantas membuka kancing- kancing jubah yang dikenakannya di bagian dada,kemudian tangan itupun menyusup ke balik jubah yang dipakai Kader Wanita P ini pada bagian dada.
Tubuh Dinda mengejang tak karuan ketika wanita P ini merasakan tangan Robby merayap di balik BH yang dikenakan wanita berjilbab ini, lantas meremas-remas kedua payudaranya secara bergantian.Dinda semakin menggelinjang saat Kader Wanita P ini merasakan puting susu yangbiasa dihisap kedua anaknya ,kali ini dipelintir pelan oleh jari-jari tangan Robby,wanita ini merasakan kenikmatan yang sangat luar biasa.
Dinda nyaris memekik-mekik oleh kenikmatan birahi yang sekian bulantak pernah didapatinya sejak suaminya pergi.Namun untunglah mulut Dinda saat ini tersumpal oleh batang penis Robby yang besar dan panjang itu.Robby pun mulai merintih rintih saat penisnya dikulum dan dihisap dengan kuat oleh Kader Wanita P ini.
Namun agaknya Robby masih menyadari semua ini terjadi di bus umum,sehingga Robby berusaha menahan rintihan kenikmatannya agar tidak terdengar penumpang lain.
Saat Robby dan Dinda sedang menuju puncak birahi mereka, mendadak bis Rosalia Indah berbelok ke halaman sebuah rumah makan di daerah Cirebon lantas berhenti. Kedua manusia ini terkejut karena lampu bis yang semula remang-remang dinyalakan hingga menjadi terang benderang.
Dengan kegugupan luar biasa, Dinda segera melepaskan penis Robby yang ada di mulutnya lantas dengan cepat dia membenahi kancing-kancing jubahnya yang terbuka. Jilbab putih lebar yang semula awut-awutanpun segera dibenahi. Wajah wanita cantik kader Partai ini merah padam.
Robby pun dengan bergegas membenahi restluting celana jeansnya sebelum seluruh penumpang terbangun. Tak lama kemudian, kondektur bus segera membangunkan para penumpang dan meminta mereka untuk turun beristirahat. Memang demi keamanan, apabila bus berhenti pada rumah makan, seluruh penumpang diminta utnuk turun.
Dengan agak malas-malasan para penumpang pun satu persatu menuju rumah makan untuk beristirahat atau sekedar ke toilet termasuk Robby dan Dinda.
Dinda masih tengah berusahamenyadari keadaan dirinya, ketika tiba-tiba Robby menggamit lengannya.
"Mbak kita turun di sini saja" desis mahasiswa sebelahnya tersebut.
Wanita P yang masih berwajah kemerahan itu mengernyitkan keningnya.
"Saya harus ke Jakarta, ada rapat Partai " jawab Dinda
"Aah..besok pagi aja ke Jakartanya....."sergah Robby, lantas tangan ibu muda berusia 32 tahun ini ditariknya bahkan tas yang dibawa Dinda- pun segera diambilnya.
Ketika seluruh penumpang beristirahat di rumah makan, Dinda justru ditarik Robby menuju ke sebuah Losmen terdekat. Entah kenapa, wanita Partai yang alim ini seakan tak kuasa untuk menolak ajakan mahasiswa ini. Bahkan ketika Robby meminta Kartu Anggota Partai yang dipunyainya sebagai tanda pengenal yg diminta petugas losmen, Dinda segera memberikannya.
"jangan curiga pak, kami anggota P dan sudah menikah....ini KTA istri saya, kebetulan dompet saya ketinggalan" kata Robby lantas tanpa kesulitan, petugas losmen yang melihat kealiman Dinda segera memberikan kunci kamar yang diminta.Petugas losmen ini memang yakin kalau pasangan ini adalah pasanagn suami istri, walaupun dilihatnya wanitanya terlihat lebih tua dari laki-lakinya.
Dinda masih tercekam perasaan aneh, ketika Robby telah menutup pintukamar Losmen dan mengunci pintunya. Robby tersenyum penuh nafsu ketika dilihatnya Dinda masih termangu- mangu kebingungan.
"jangan bingung mbak, mbak besok masih bisa ke jakarta. sekarang kita istrirahat dulu." kata mahasiswa ini sambil melepas jaket almamater yg dipakainya lantas menghampiri wanita P yang cantik ini.
Wanita Partai berwajah cantik setengah meronta ketika tangan Robby tiba-tiba merengkuh tubuhnya lantas memeluknya dengan ketat." Mbak Dinda.....cantiik sekali !"desah Robby yang kini memeluknya lantas tanpa mendapat perlawanan dari Dinda, bibir mahasiswa ini segera melumat bibir wanita berusia 32 tahun ini dengan penuh nafsu.
Dinda menggelinjang ketika bibirnya dilumat oleh mahasiswa tampan ini.Bahkan ketika tangan Robby menggerayangi dadanya yag masih tertutup jubah dan jilbab putih yang panjang lantas meremas-remasnya,
wanita Partai ini mulai merintih. Akal sehatnya telah hilang berganti dengan hasrat untuk mendapatkan kepuasan yang sekian bulan tak pernah didapatkannya. Beberapa saat kedua bibir itu saling melumat dengan nafas yang mendengus-dengus, sebelum kemudian keduanya rebah berguling ke atas ranjang kamar losmen itu hingga menimbulkan derit agak nyaring.
Kedua manusia lain jenis ini masih bercumbu dengan hangat di atas ranjang. Tubuh Dinda menggelinjang-gelinjang hebat oleh desakan birahi yang dirasakan wanita ini. Gelinjangan Dinda yang liar ini tenyata menyebabkan jubah panjang yang semestinya menutupi tubuh wanita Partai ini hingga mata kaki, tersingkap sangat lebar hingga ke pinggang dan celan dalam yang dipakainya kini terlihat membuat
Dinda terlihat nyaris telanjang.
Saat Robby melepaskan cumbuannya, mata mahasiswa ini melotot lebar melihat keadaan Dinda'. Di kampus Robby, banyak mahasiswi yang aktif sebagai kader wanita Partai . Robby tak pernah melihat tubuh mereka karena tubuh mereka selalu tertutup dengan pakaian jubah panjang hingga mata kaki, tetapi yang dilihatnya malam ini adalah pemandangan seorang kader wanita Partai yang sangat
merangsang.
Dinda adalah seorang wanita cantik berusia 32 tahun selalu menutup tubuhnya dengan pakaian panjang yang menutup hingga mata kaki, tetapi malam ini jubah panjang yang dipakainya tersingkap hingga ke pinggang sampai celana dalamnya terlihat. Sepasang betis Dinda memang masih tertutup kaus kaki berwarna krem yang panjang namun sepasang paha wanita berkulit putih mulus ini telanjang hingga ke pangkal pahanya.
Sepasang paha wanita Partai ini terlihat sangat padat dan kencang serta sangat mulus tanpa cacat hingga selangkangannya. Libido Robby semakin menggelegak melihat selangkangan Dinda yang masih tertutup celana dalam warna putih dengan ketat. Celana dalam katun itu cukup tipis untuk memamerkan belahan kemaluan wanita Partai yang sangat montok membukit serta sejumput rambut hitam yang menghiasinya. Celana dalam putih tersebut terlihat mulai agak basah.
Dinda terpekik lirih ketika tanpa diduganya, Robby membuka kadua pahanya lantas wajah mahasiswa yang baru dikenalnya dalam bus dirapatkan pada bagian yang paling dijaganya selama ini lantas dirasakannya bagian kehormatanya ini dicium dan dikunyah-kunyah oleh mahasiswa ini dnegan sanag bernafsu.
Wanita Partai yang cantik ini hanya menggeliat-geliat sambil merintih rintih hebat menahan birahinya, terlabih ketika Robby menarik turun celana dalamyang menutupi bagian tubuhnya yang paling dijaga ini, lantas dikunyah- kunyah kembali oleh mahasiswa ini, Dinda mengerang-ngerang penuh birahi.
Dinda sudah menikah lebih dari 5 tahun, namun baru sekarang inilah kemaluan wanita ini diciumi dan dikunyah-kunyah yang membuatnya terangsang hebat.
Dinda seuadh benar-benar lupa dengan statusnya sebagai istri sekaligus Kader Wanita Partai sehingga wanita ini tak menolak ketika beberapa saat kemudian, Robby yang telah puas dangan kemaluan wanita ini melucuti seluruh pakaian yang elekat di tubuhnya.
Kamar Losmen ini menjadi saksi ketika seorang kader wanita Partai yang alim ditelanjangi oleh laki-laki yang bukan suaminya, ketika jubah panjang berwarna hijau yang dipakai Dinda sejak dari Jogja dilucuti dan tergeletak di lantai kamar.
Disusul kemudian jilbab putih lebar yang menutupi kepalanya pun juga tergeletak di lantai, lantas celana dalam dalam dan BH juga kini teronggok di lantai. Kaus kaki dan rok dalam yang semula ikut menutupi bagian tubuhnya kini pun teronggok di samping jubah dan jilbab panjang itu. Dinda, seorang kader wanita Partai yang cantik kini telanjang bulat di depan seorang mahasiswa yang bukan suaminya.
Robby terpesona melihat keindahan wanita yang kini terlentang bugil di atas ranjang. Mahasiswa ini nyaris tak percaya melihat dirinya mampu menelanjangi wanita yang semula dilihatanya sangat alim.
Sungguh, Dinda adalah seorang wanita yang nyaris sempurna.
Wajahnya lembut mirip Andi Merriem Mattalata, rambutnya hitam ikal dan oanjang tergerai hingga ke pundak. Kulitnya putih mulus dan sangat halus. Sepasang payudaranya juga montok membusung dnegan puting susu kemerahan yang kini mencuat tegak.
Perut ibu muda ini juga terlihat ramping nyaris tanpa kerutan. Kemaluan kader cantik Partai ini sangat montok dengan belahan kemaluan yang kemerahan serta rambut kemaluan yang agak lebat. Disamping paha dan betis yang putih mulusyang kenacng dan padat.
Robby menjadi tak tahan. Mahasiswa ini segera melucuti seluruh pakaian yang melekat pada tubuhnya sebelum kemudian dia menindih Dinda yang tengah pasrah. Dinda sempat melirik penis besar Robby sebelum penis besar dan panjang itu mulai melesak ke dalam liang kemaluan wanita Partai ini.
Dinda mengerang dan merintih kenikmatan saat dirasakannya penis Robbby menyusuri liang kemaluannya kian dalam, dan wanita ini harus membuka pahanya lebar-lebar karena baru kali ini kemaluan wanita berusia 32 tahun ini dimasuki penis yang besar dan panjang sperti milik Robby.
Tak berapa lama kemudian, ranjang losmen itu berderit -derit ketika Robby menaik turunkan pantatnya diatas kemaluan Dinda. Kini Robby i mulai menggerak-gerakkan penisnya naik-turun perlahan di dalam liang kamaluan wanita P sempit yang hangat itu. L
iang itu berdenyut- denyut, seperti mau melumat kemaluannya. Rasanya nikmat sekali. Robby mendektakan mulutnya ke mulut Dinda. Mereka pun berciuman mesra sekali, saling menggigit bibir, bertukar ludah dan mempermainkan lidah di dalam mulut yang lain.
Tangan Robby juga menggerayangi payudara putih mulus yang sudah mengeras bertambah liat itu. Diremas- remasnya perlahan, sambil sesekali dipijit-pijitnya bagian puting susu yang sudah mencuat ke atas. Tangan Dinda membelai-belai kepala mahasiswa ini dengan lembut.
Pinggul wanita Partai yang besar ini digoyang-goyangkan agar Robby merasakan kenikmatan di dalam selangkangannya. Sementara vaginanya sendiri mulai berlendir dan gesekan alat kelamin kedua manusia lain jenis ini itu menimbulkan bunyi yang seret-seret basah. "Prrttt... prrrttt... prrttt.. ssrrrtt... srrrttt... srrrrttt... ppprttt... prrrttt..."
Penis besar Robby memang terasa sekali, membuat kemaluan Dinda seperti mau robek. Vagina wanita berusia 32 tahun ini menjadi membengkak besar kemerah-merahan seperti baru melahirkan. Membuat syaraf-syaraf di dalam liang senggamanya menjadi sangat sensitif terhadap sodokankepala penis mahasiswa ini.
Sodokan kepala penis itu terasa mau membelah bagian selangkangannya. Belum lagi urat-urat besar seperti cacing yang menonjol di sekeliling batang kemaluan Robby membuat Dinda
merasakan nikmat yang luar biasa. Meski agak pegal dan nyeri tapi rasa enak di kemaluannya lebih besar. Ia merasakan seperti saat malam pertama.
Agak sakit tapi enak. Lendirnya kini makin banyak keluar membanjiri kemaluannya, karena rangsangan hebat pada wanita Partai ini. Ketika Robby membenamkan seluruh batang kemaluannya,Dinda merasakan seperti benda besar dan hangat berdenyut- denyut itu masuk ke rahimnya.
Perutnya kini sudah bisa menyesuaikan diri tidak mulas lagi ketika saat pertama tadi mahasiswa ini menyodok-nyodokkan penisnya dengan keras.
Dinda kini mulai menuju puncak orgasme. Vaginanya mulai menjepit-jepit dengan kuat penis Robby. Kaki wanita Partai ini diangkat menjepit kuat pinggang Robby dan tangannya menjambak-jambak rambur mahasiswa ini.
Dengan beberapa hentakan keras pinggulnya, Dinda memuncrakan cairan dari dalam lubang kemaluannya menyiram dan mengguyur kemaluan Robby disertai erangan panjang penuh kenikmatan. Setelah itu Dinda terkulai lemas di bawah tubuh berat Robby. Kaki wanita Partai ini mengangkang lebar lagi pasrah menerima tusukan-tusukan kemaluan Robbyi yang semakin cepat.
Tanpa merasa lelah Robby terus memacu penisnya dan sesekali menggoyang-goyangkan pinggulnya. Sepertinya ia ingin mengorek-ngorek setiap sudut kemaluan wanita alim ini. Suara bunyi becek makin keras terdengar karena liang kemaluan Dinda itu kini sudah dibanjiri lendir kental yang membuatnya agak lebih licin.
Dinda mulai merasakan pegal di kemaluannya karena gerakan Robby yang bertambah liar dan kasar. Tubuhnya ikut terguncang-guncang ketika Rudi menghentak-hentakkan pinggulnya dengan keras dan cepat. "Plok.. plokk... ploll.. plookk... crrppp... crrppp... crrrppp... srrrpp... srrppp..." Bunyi keras terdengar dari persenggamaan keduanya itu. "Robby ouhhh pelan, ...!" desis Dinda' sambil meringis kesakitan.
Kemaluannya terasa nyeri dan pinggulnya pegal karena agresivitas Robby yang seperti kuda liar. Akhirnya Robby mulai mencapai orgasme. Dipagutnya leher jenjang Dinda dan ditekankannya badannya kuat-kuat sambil menghentakkan pinggulnya keras berkali-kali membuat tubuh Dinda ikut terdorong. Muncratlah air mani dari penisnya mengguyur rahim dan kemaluan wanita Partai ini.
Karena banyaknya sampai-sampai ada yang keluar membasahi permukaan sprei ranjang losmen ini.
Setelah mencapai puncak kenikmatan keduanya terlentang lemas, sementara Dinda belum sepenuhnya menyadari keadaanya. Ketika kemudian kesadaran wanita Partai ini perlahan mulai kembali, Robby
mengajkanya kembali bercumbu dan wanita ini tak kuasa menolaknya.
Akhirnya malam ini 3 kali Dinda disetubuhi Robby dan 3 kali pula wanita Partai ini mencapai orgasme yang tak pernah didapatkan